Wednesday, December 29, 2010

titik 0 derajat di Erlangga timur

seperti biasanya di pagi hari memanaskan air dengan dispenser yang baru beberapa bulan aku miliki, segelas kopi di sediakan untuk menyegarkan tubuh yang telah terlelap tidur semalaman..aku tengok jam di Hp yang ku miliki,,,"oh sudah jam 8 pagi" teringat dengan file semalam yang aku buat soal training yang akan ku berikan hari ini untuk kolega2..terhidang 1 piring gorengan dan sebungkus rokok, mmm...saatnya untuk mandi, setelah selesai beberapa menit menyegarkan tubuh dengan air semarang yang tidak terlalu segar dan semangat seorang aktivis aku berangkat ke kantor..he,,,,(base camp kali..) tepat jam 8.45 sampai lah ke titik 0 derajat perjuangan lingkungan di semarang,...yah benar itu yang aku yakini...JL Erlangga timur no 5, aku tengok sekitar ternyata belum ada satupun kolega yang hadir, aku ambil sapu untuk sedikit membersihkan ruangan ini agar aura semaangat dapat berkorelasi dengan kenyamanan...tak lama kemudian satu persatu bagian dari kami pun hadir, seperti biasa pertemuan kami selalu di iringi canda dan tawa yang ceria..."ini masa yang mungkin sekali aku rindukan jika suatu saat aku sudah tidak menjadi bagian dari team ini"..yah tapi itulah bagian dari cerita hidup...
meeting mingguan....itu yang sebentar lagi kita lakukan dengan beberapa materi baru aku membukan acara ini dan dengan salam yang penuh semangat...apa kabar kawan2??...
dan bla..bla..bla..mulai di beberapa menit ini aku berikan semua semangat yang aku miliki, coba ciptakan keceriaan yang sudah hampir beberapa bulan ini terbangun,
yah...aku bangga dengan kalian kolega, ini saat yang paling aku nikmati setiap detiknya pengaruh kalian yang begitu besar hingga mengahcurkan rasa pesimis itu..
kita punya komitment kita punya visi dan misi dan kita punya team dan itu cukup untuk membangun sebuah harapan...
terima kasih aku banyak belajar dari kalian selama 6 bulan ini dan saatnya untuk menutup tahun 2010 satu kata yang ingin aku berikan, "kalian lah yang terhebat"dan ...kita kibarkan bendera kota kita setinggi-tingginya di 2011 nanti masih banyak hal yang harus kita lakukan, jadi teteap lengkapi team ini dengan warna kalian masing-masing....

salam dari titik 0 derajat perjuangan ini, Jl erlangga timur no 5...

Wednesday, October 13, 2010

15-10-2010

Besok 15-10-2010 tanggal yang pasti selalu di kenang sampai kapanpun, hahhahaahah gua bakal menikah???? gk tau kapan gua teridur ini seperti mimpi yang panjang, gua yang baru menginjak masa dewasa ini sudah di beri kepercayaa yang besar oleh Allah membentuk keluarga sendiri di tengah kondisi yang memang belum ada persiapan...berat memang kalau di pikirkan dan di bayangkan ya tapi ini harus di hadapi di jalani bahkan di nikmatin, banyak orang bilang hidup jangan terlalu banyak berharap karena hidup ini tak selalu sesuai harapan jadi memang di haramkan untuk berharap...hahahhahah
tertawa mencoba menghibur diri sendiri mencoba teteap tenang tetap tersenyum, seorang kawan pernah bercerita dalam menyiakpi setiap masalah tahap pertama coba dengan tersenyum, dari senyum berubah jadi tawa, dan dari tawa berubah menjadi energi postif, bagus memang teori itu dan di kondisi ini lah coba gw pakai terori kawan gw tadi...all hasil perlahan mulai menikmati planing2 ke depan juga mulai terbuka ketakutan berubah menjadi keberanian membentuk mental yang kuat dan makin dewasa...rasa optimisme yang sempat menghilang muncul berkalilipat dan semuanya menjadi indah, rasanya gk baik menuliskan sesuatu yang sedih di kalah detik2 terakhir menikmati masa lajang, sedikit merubah track coba menyusun kembali planing2 yang belum terselaesaikan banyak yang kecewa banyak juga yang bahagia jadi ya apalagi yang harus di persoalkan...ini realitanya bung!!

Wednesday, September 1, 2010

antara kopi mie insatan dan sebatang rokok

Hari ini rabu 1 september 2010, setelah lelah fokus memperhatikan rangkaian peristiwa yang terjadi di 2 bulan bergabung bersama team central, akhirnya keputusan yang berat pun harus di ambil memberhentikan kiprah para pejuang lingkungan demi tetap terlaksananya program dari system yang ada...berat memang apalagi mereka adalah bagian dari perjuangan itu sendiri...egois memang jika menginginkan semuanya berjalan baik2 saja tapi realitanya bersikap tegas profesional dan membunuh rasa kedekatan personal itu tidaklah mudah, banyak orang bilang hal seperti ini biasa terjadi dalam pekerjaan, tapi mungkin cara pandang gw agak berbeda di sini kita bukan hanya untuk bekerja, kita berkawan bahkan berkeluarga...
harapan dan impian itu yang terlintas dan bisa menjadi sumber inspirasi keputusan ini bukanlah lahir dari pemikiran yang subjektif, keputusan ini lahir dari optimisme dan keyakinan yang besar di kala masa suram yang masih belum berakhir...departemen angka itulah letak kita berada.
pesan gw tetap semangat tetaplah berjuang untuk impian kalian, senang bisa mengenal kalian dan bangga bisa bekerja bersama kalian orang2 hebat yang pernah jadi bagian dari perjuangan ini!!
"dan jangan lupa banggalah juga kalian becerita pernah berada di departemen ini menjadi para pejuang lingkungan"...




salam



Thursday, July 8, 2010

transisi

memulai kehidupan di kota yang baru, yah bukan tanpa konsekwensi..semuanya berubah rutinitas suasana orang2 baru pengalaman baru tapi ini sesuatu yang harus di jalani, terkadang berfikir membayangkan selalu ada di zona aman tapi mungkin sedikt pelajaran hidup yang bisa di ambil. jadi intinya,persoalan "apa yang bisa di raih di kondisi ini", apa yang bisa di capai dan sampai sejauh mana kita bisa bertahan, indahnya tersenyum puas saat kita lelah berjuang, menjalani proses dan mendapatkan hasil, memang tidak ada yang instan di dunia ini. evaluasi dan perbaikan2 yang di lakukan butuh pengorbanana dan kerja keras untuk tetap mampu bertahan, yang terpenting adalah bukan soalal kita yang di kendalikan oleh kondisi tapi bagaimana kitalah yang belajar dari kondisi itu dan mengendalikan nya ke trek yang benar, genis khan bisa menaklukan separuh dunia...hitler bisa menguasai benua Eropa, yah bisa belajar dari mereka ambil hal2 postifnya minimal...tidak menjadi seorang pecundang, bisa menjadi pemenang melawan diri kita sendiri.

Monday, April 12, 2010

jaga semangat

Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah
perusahaan konstruksi real estate. Ia menyampaikan keinginannya tersebut
pada pemilik perusahaan. Tentu saja, karena tak bekerja, ia akan kehilangan
penghasilan bulanannya, tetapi keputusan itu sudah bulat. Ia merasa lelah.
Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian
bersama istri dan keluarganya.

Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya.
Ia lalu memohon pada tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah
untuk dirinya.

Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik perusahaan itu.
Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Hatinya tidak
sepenuhnya dicurahkan. Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Ia cuma
menggunakan bahan-bahan sekedarnya. Akhirnya selesailah rumah yang diminta.
Hasilnya bukanlah sebuah rumah baik. Sungguh sayang ia harus mengakhiri
kariernya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan.

Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia
menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu. “Ini adalah rumahmu, ”
katanya, “hadiah dari kami.”

Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu dan menyesalnya. Seandainya
saja ia mengetahui bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya
sendiri, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali.
Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya
sendiri.

Itulah yang terjadi pada kehidupan kita. Kadangkala, banyak dari kita yang
membangun kehidupan dengan cara yang membingungkan. Lebih memilih berusaha
ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang baik. Bahkan, pada bagian-bagian
terpenting dalam hidup kita tidak memberikan yang terbaik. Pada akhir
perjalanan kita terkejut saat melihat apa yang telah kita lakukan dan
menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri.
Seandainya kita menyadarinya sejak semula kita akan menjalani hidup ini
dengan cara yang jauh berbeda.

Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu. Renungkan rumah yang sedang kita
bangun. Setiap hari kita memukul paku, memasang papan, mendirikan dinding
dan atap. Mari kita selesaikan rumah kita dengan sebaik-baiknya seolah-olah
hanya mengerjakannya sekali saja dalam seumur hidup. Biarpun kita hanya
hidup satu hari, maka dalam satu hari itu kita pantas untuk hidup penuh
keagungan dan kejayaan. Apa yang bisa diterangkan lebih jelas lagi. Hidup
kita esok adalah akibat sikap dan pilihan yang kita perbuat hari ini. Hari
perhitungan adalah milik Tuhan, bukan kita, karenanya pastikan kita pun akan
masuk dalam barisan kemenangan.

Pojok Renungan:
“Hidup adalah proyek yang kau kerjakan sendiri”. (Adapted from The Builder -
Cecilia Attal)

renungan sejenak

Pada suatu hari ada seorang gadis buta yg sangat membenci dirinya sendiri. Karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya.

Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi gadisnya itu kalau gadisnya itu sudah bisa melihat dunia.

Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepada gadisnya itu Yang akhirnya dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasih gadisnya itu .

Kekasihnya bertanya kepada gadisnya itu , ” Sayangggg … sekarang kamu sudah bisa melihat dunia. Apakah engkau mau menikah denganku?” Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya itu ternyata buta. Dan dia menolak untuk menikahi si pria pacar-nya itu yg selama ini sudah sangat setia sekali mendampingi hidupnya selama si gadis itu buta matanya.

Dan akhirnya si Pria kekasihnya itu pergi dengan meneteskan air mata, dan kemudian menuliskan sepucuk surat singkat kepada gadisnya itu, “Sayangku, tolong engkau jaga baik-baik ke-2 mata yg telah aku berikan kepadamu.”

* * * * *

Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.

Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata- kata kasar Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.

Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu, Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum engkau mengeluh tentang suamimu, ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan untuk meminta penyembuhan sehingga suaminya TIDAK LUMPUH seumur hidup.

Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu, Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke alam kubur dengan masih menyertakan kemiskinannya.

Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu Ingatlah akan seseorang yang begitu mengharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.

Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu Ingatlah akan para penganguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.

Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu, pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.

Hidup adalah anugerah, syukurilah, jalanilah, nikmatilah dan isilah hidup ini dengan sesuatu yg bermanfaat untuk umat manusia.

NIKMATILAH dan BERI YANG TERBAIK DI SETIAP DETIK DALAM HIDUPMU, KARENA ITU TIDAK AKAN TERULANG LAGI untuk waktumu selanjutnya !!!